Menggunakan Teknologi Informasi dalam Menjalankan Perdagangan Elektronik (E-Commerce)

ecommerce_banner_0

A. PERDAGANGAN ELEKTRONIK

E-commerce (perniagaan elektronik), sebagai bagian dari electronic business (bisnis yang dilakukan dengan menggunakan electronic transmission), oleh para ahli dan pelaku bisnis dicoba dirumuskan definisinya. Secara umum e-commerce dapat didefinisikan sebagai segala bentuk transaksi perdagangan/perniagaan barang atau jasa (trade of goods and service) dengan menggunakan media elektronik. Jelas, selain dari yang telah disebutkan di atas, bahwa kegiatan perniagaan tersebut merupakan bagian dari kegiatan bisnis. Kesimpulannya, “e-commerce is a part of e-business”.

1. E-Commerce di Luar Batas Perusahaan

E-commerce dibedakan menjadi dua jenis, yaitu e-commerce bisnis ke konsumen (business-to-consumen—B2C) mengacu pada transaksi-transaksi yang terjadi antara sebuah bisnis dan konsumen akhir produk; dan yang kedua yaitu e-commerce bisnis ke bisnis (business-to-business—B2B) mengacu pada transaksi antarbisnis dimana tidak ada pihak yang menjadi konsumen akhir.

2. Faktor Kunci Sukses dalam E-Commerce

Dalam banyak kasus, sebuah perusahaan e-commerce bisa bertahan tidak hanya mengandalkan kekuatan produk saja, tapi dengan adanya tim manajemen yang handal, pengiriman yang tepat waktu, pelayanan yang bagus, struktur organisasi bisnis yang baik, jaringan infrastruktur dan keamanan, desain situs web yang bagus, beberapa faktor yang termasuk:

a) Menyediakan harga kompetitif

b) Menyediakan jasa pembelian yang tanggap, cepat, dan ramah

c) Menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas

d) Menyediakan banyak bonus seperti kupon, penawaran istimewa, dan diskon

e) Memberikan perhatian khusus seperti usulan pembelian

f) Menyediakan rasa komunitas untuk berdiskusi, masukan dari pelanggan, dan lain-lain

g) Mempermudah kegiatan perdagangan

3. Manfaat-Manfaat yand Diharapkan dari E-Commerce

  • Perbaikan layanan pelanggan sebelum, selama, dan setelah penjualan
  • Perbaikan hubungan dengan pemasok dan komunitas keuangan
  • Peningkatan imbal hasil eknomis atas pemegang saham dan investasi pemilik

Perlu diingat, peningkatan laba tidak termasuk ke dalam manfaat yang diharapkan dari e-commerce karena laba adalah hasil dari sebuah organisasi yang mencapai tujuannya sedangkan e-commerce adalah sarana pendukung yang kuat yang dapat membantu organisasi mencapai tujuannya.

4.  Kendala-Kendala E-Commerce

Pada tahun 1996, dilakukan survey dan didapati 60 persen perusahaan yang memberikan respons menunjukkan bahwa mereka belum mengimplementasikan e-commerce dan tidak memiliki rencana untuk melakukannya dalam waktu tiga tahun ke depan.

Ketika ditanyakan mengenai alasannya, perusahaan tersebut menyebutkan tiga kendala dengan urutan sebagai berikut:

  • Biaya yang tinggi
  • Kekhawatiran akan masalah keamanan
  • Peranti lunak yang belum mapan atau belum tersedia

5. Ruang Lingkup E-Commerce

E-commerce bersifat dinamis dan ruang lingkup pengaruhnya dapat berubah dalam waktu hanya beberapa bulan. Karena sangat lebarnya spektrum proses dari transaksi jual beli yang ada, sangat sulit menentukan ruang lingkup atau batasan dari domain e-commerce. Salah satu cara yang dapat dipergunakan untuk dapat mengerti batasan-batasan dari sebuah e-commerce adalah dengan mencoba mengkaji dan melihat fenomena bisnis tersebut dari berbagai dimensi, seperti yang dijelaskan berikut ini.

  • Teknologi

Kontributor terbesar yang memungkinkan terjadinya e-commerce adalah teknologi informasi, dalam hal ini perkembangan pesat teknologi komputer dan telekomunikasi. Tidak dapat dipungkiri bahwa arena jual beli di dunia maya terbentuk karena terhubungnya berjuta-juta komputer ke dalam sebuah jaringan raksasa (internet). Dari sisi ini e-commerce dapat dipandang sebagai sebuah prosedur atau mekanisme berdagang (jual beli) di internet dimana pembeli dan penjual dipertemukan di sebuah dunia maya yang terdiri dari sekian banyak komputer.

  • Marketing dan “New Consumer Processes

Dari segi pemasaran, e-commerce sering dilihat sebagai sebuah kanal atau cara baru untuk berhubungan dengan pelanggan. Melalui e-commerce jangkauan sebuah perusahaan menjadi semakin luas karena yang bersangkutan dapat memasarkan produk dan jasanya ke seluruh dunia tanpa memperhatikan batasan-batasan geografis. Dengan cara yang sama pula sebuah perusahaan dapat langsung berhubungan dengan end-comsumers-nya. Economic e-commerce merupakan sebuah pemicu terbentuknya prinsip ekonomi baru yang lebih dikenal dengan ekonomi digital (digital economy). Di dalam konsep ekonomi ini, semua sumber daya yang dapat didigitalisasikan menjadi tak terbatas jumlahnya (bukan merupakan “scarce of resources”) dan berpotensi menjadi public goods yang dapat dimiliki oleh siapa saja dengan bebas. Di dalam konsep ekonomi ini pula informasi dan knowledge menjadi sumber daya penentu sukses tidaknya para pelaku ekonomi melakukan aktivitasnya. Beragam model bisnis (business model) pun diperkenalkan di dalam konsep ekonomi baru ini yang belum pernah dijumpai sebelumnya. Dari segi produksi, selain physical value chain, diperkenalkan pula konsep virtual value chain yang sangat menentukan proses penciptaan produk dan jasa di dunia maya.

 

  • Electronic linkage

Di suatu sisi yang lain, banyak orang melihat e-commerce sebagai sebuah mekanisme hubungan secara elektronis antara satu entiti dengan entiti lainnya. Dengan adanya e-commerce, maka dua buah divisi dapat bekerja sama secara efisien melalui pertukaran data elektronis; demikian juga antara dua buah kelompok berbeda seperti misalnya antara kantor pemerintah dengan masyarakatnya; atau mungkin antara pelanggan dengan perusahaan-perusahaan tertentu.

  • Information value adding

Di dalam e-commerce, bahan baku yang paling penting adalah informasi. Sehubungan dengan hal ini, proses pertambahan nilai (value adding processes) menjadi kunci terselenggaranya sebuah mekanisme e-commerce. Konsep ini dikuatkan dengan teori virtual value chain yang menggambarkan bagaimana proses pertambahan nilai diberlakukan terhadap informasi, yaitu melalui langkah-langkah proses: gathering, organizing, selecting, synthesizing, dan distributing.

  • Market-making

E-commerce dikatakan sebagai market-making karena keberadaannya secara langsung telah membentuk sebuah pasar perdagangan tersendiri yang mempertemukan berjuta-juta penjual dan pembeli di sebuah pasar digital maya (e-market). Di pasar maya ini terjadi perdagangan secara terbuka dan bebas, karena masing-masing penjual dan pembeli dapat bertemu secara efisien tanpa perantara. E-market juga disinyalir sebagai arena perdagangan yang paling efisien karena kecenderungannya untuk selalu mencari bentuk-bentuk perdagangan yang berorientasi kepada pembeli (customer oriented), disamping struktur persaingan antar penjual produk dan jasa yang hampir berada dalam suasana perfect competition.

  • Service infrastructure

Konsep e-commerce ternyata tidak hanya membuahkan mekanisme transaksi jual beli semata, namun ternyata banyak sekali jasa-jasa baru yang diperlukan sebagai sarana pendukung aktivitas jual beli produk tersebut. Katakanlah jasa dari institusi keuangan untuk menawarkan cara pembayaran secara elektronik, jasa dari vendor aplikasi yang menawarkan cara melakukan transaksi secara aman (secure), jasa dari ISP (internet service provider) yang menawarkan cara mengakses internet dengan cepat dan murah, jasa perusahaan hosting yang menawarkan perangkat penyimpan data maupun situs perusahaan yang bersangkutan, dan lain-lain.

  • Legal, privacy, dan public policy

Sisi terakhir dalam melihat e-commerce adalah mencoba memandangnya dari unsur-unsur semacam hukum, peraturan, kebijakan, proses, dan prosedur yang diberlakukan. Secara tidak langsung terlihat bahwa interaksi perdagangan elektronis yang telah mengikis batas-batas ruang dan waktu mau tidak mau mendatangkan tantangan baru bagi pemerintah dan masyarakat dalam mencoba membuat regulasi tertentu agar di satu pihak terbentuk lingkungan bisnis yang kondusif, sementara di pihak lain hak-hak individu maupun masyarakat dapat terjaga dengan baik.

6.  Jalan Menuju E-Commerce

Rencana bisnis strategis akan membakukan komitmen untuk menggunakan e-commerce guna meraih keunggulan kompetitif. Perusahaan pertama-tama harus memperoleh kecerdasan bisnis (business intelligence) sehingga perusahaan tersebut akan dapat memahami peranan potensial yang akan dimainkan oleh masing-masing unsur lingkungan

B. Manfaat-Manfaat yand Diharapkan dari E-Commerce

  • Perbaikan layanan pelanggan sebelum, selama, dan setelah penjualan
  • Perbaikan hubungan dengan pemasok dan komunitas keuangan
  • Peningkatan imbal hasil eknomis atas pemegang saham dan investasi pemilik

 

C. Kendala-Kendala E-Commerce

  • Biaya yang tinggi
  • Kekhawatiran akan masalah keamanan
  • Peranti lunak yang belum mapan atau belum tersedia

D. Ruang Lingkup  E-Commerce

E-Commerce bersifat dinamis dan ruang lingkup pengaruhnya dapat berubah dalam waktu hanya beberapa bulan.

a. Basis Data Eksternal

Perusahaan tidak harus mencari informasi lingkungan sendiri . Tersedia sejumlah bisnis dan data komersial penting yang memberikan informasi mengenai semua subjek. Lexis Nexis memberikan informasi hukum, keungan, dan pemerintah dari berbagai macam sumber. Untuk sejumlah biaya, perusahaan tersebut akan memenerikan analisis atas informasi yang diminta.

DIALOG meliputi berita, bisnis, pemerintah dan sumber sumber lain nya.

Menawarkan beragam jenis informasi mengenai masala masalah keuangan.

Global eXchange Services  menjual jasa yang ditunjukan pada pengintegrassian transaksi transaksi elektronik untuk rantai pasokan global.

b. Mesin Pencari

Suatu mesin pencari adalah suatu program computer khusus yang menanyakan satu kata atau kelompok kata kepada pengguna untuk dicari. Program ini kemudian mencari isi situs situs web diinternet  untuk melihat apakah kata atau kata kata tersebut ada di situs situs web tersebut, Sebagai contoh, anda mungkin menggunakan mesin pencari untuk menemukan ketersediaan kamar hotel.
Yahoo , Excite, Alta Vista, MSN, Google, dan Askjeeves adalah sebagian kecil situs situs mesin pencari dan portal populer yang tersedia bagi pengguna untuk mencari informasi yang dapat diakses melalui web.

E. STRATEGI E-COMMERCE DAN SISTEM INTERORGANISASIONAL

Strategi yang paling sering disebut-sebut adalah strategi dimana unsur-unsur yang ada dikaitkan dengan transmisi data elektronik. Nama yang diberikan untuk strategi ini adalah sistem interorganisasional (interorganizational system – IOS). Istilah yang sering kali dipeprgunakan untuk IOS adalah EDI, yang merupakan singkatan dari electronic data interchange (pertukaran data elektronik). Pertukaran data elektronik adalah salah satu cara untuk mendapatkan suatu sistem interorganisasional. Ekstranet, yang serupa dengan internet tetapi terbatas hanya untuk mitra-mitra bisnis yang terpilih dan terpercaya, di beberapa organisasi mulai menggantikan EDI.

F. SISTEM INTERORGANISASIONAL

Sebuah perusahaan dapat membuat hubungan elektronik dengan perusahaan lain untuk menciptakan suatu sistem interorganisasional (IOS) sehingga semua perusahaan bekerja bersama sebagai suatu unit yang terkoordinasi, meraih manfaat yang tidak dapat diraih sendiri oleh setiap perusahaan.

G. Jalan Menuju E-Commerce

Rencana bisnis strategi akan membakukan komitmen untuk menggunakan e-commerce guna meraih keunggulan kompetitif. Perusahaan pertama-tama harus memperoleh kecerdasan bisnis(business intelligence) sehingga perusahaan tersebut akan dapat memahami perananan potensia yang akan dimainkan oleh masing-masing unsur lingkungan. Rencana bisnis strategi akan membakukan komitmen untuk

H. SISTEM INTERORGANISASIONAL

E-commerce merupakan hal yang fundamental bagi sistem interorganisasional. Tanpa jaringan komunikasi dan kemampuan pemrosesan komputer, organisasi akan menjadi sebuah pulau produksi maya, dengan sedikit kemampuan yang dipergunakan untuk jasa dan produk yang menciptakan vitalitasnya. E-commerce dan EDI adalah jalan bebas hambatan bagi sistem interorganisasion. Perusahaan-perusahaan yang berpartisipasi disebut sekutu dagang, sekutu bisnis, atau aliansi bisnis.

I. Manfaat IOS

a. Efisiensi Komparatif

  • Efisiensi internalterdiri atas perbaikan dalam operasi-operasi perusahaan itu sendiri sehingga memungkinkan perusahaan mengumpulkan dan menganalisis data dengan cepat dan mengambil keputusan dengan cara yang lebih cepat lagi.
  • Efisiensi interorganisasional meliputi perbaikan-perbaikan yang diperoleh melalui kerja sama dengan perusahaan-perusahaan lain.

b. Kekuatan Penawaran

Kekuatan penawaran (bargaining power) adalah kemampuan sebuah perusahaan untuk menyelesaikan perselisihan dengan para pemasok dan pelanggannya demi keuntungan perusahaan itu sendiri. Kekuatan ini diambil dari tiga area dasar :

  • Fitur-fitur produk yang unik
  • Menurunkan biaya-biaya yang berhubungan dengan penelitian
  • Meningkatkan biaya perpindahan

J. Figur dibawah ini Pengaruh-pengaruh Internal dan Lingkungan pada Penerapan IOS

ecommerce

Sumber : Pertemuan 14 SIM STMIK Bina Insani

https://ikhwamuji.wordpress.com/2013/11/18/menggunakan-teknologi-informasi-dalam-menjalankan-perdagangan-elektronik-e-commerce/

https://faldikusuma.wordpress.com/2017/12/01/menggunakan-teknologi-informasi-dalam-menjalankan-perdagangan-elektronik-e-commerce/

Tinggalkan komentar